7 Fenomena Alam Ini Disebutkan Al-Qur'an, Nomor 3 Api di Dasar Laut!
Berbagai fenomena alam yang terjadi di belahan dunia ini telah ditulis dalam Al-Qur'an. Seperti gunung pelangi di China, hujan es, dan masih banyak fenomena lainnya.

Al-Qur'an merupakan kitab suci bagi umat Islam. Selain hukum-hukum dan kisah-kisah para nabi, berbagai fenomena alam di dunia juga telah ditulis dalam Al-Qur'an. Berikut adalah tujuh fenomena alam yang disebutkan dalam Al-Qur'an:
Fenomena Alam yang Telah Disebutkan di Al-Qur'an
Gunung Pelangi di China
Gunung pelangi ini terletak di Taman Nasional Zhangye-Danxia Geological Park, kota Zhangye, provinsi Gansu, China. Gunung ini memiliki macam-macam warna layaknya warna pelangi.
Dilansir dari laman Kompas, yang dikutip dari majalah Forbes, warna-warna yang terbentuk pada pegunungan ini terjadi karena adanya proses oksidasi dari berbagai macam mineral. Mineral besi yang teroksidasi menghasilkan warna merah, mineral limonit yang teroksidasi akan menghasilkan warna coklat atau kuning, besi sulfide yang teroksidasi menghasilkan warna kuning metalik, dan klorit yang teroksidasi akan menghasilkan warna hijau.
Perlu Sobat Tafansa ketahui bahwa sebelum gunung pelangi ini ditemukan, dalam Al-Qur'an telah disebutkan mengenai adanya gunung pelangi ini. Pada surat Al-Fathir ayat 27 Allah berfirman,
"Tidakkah kamu melihat bahwa Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan beraneka ragam jenis. Dan, di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warna dan ada (pula) yang hitam pekat."
Pada tahun 2009 gunung pelangi Zhangye Daxian ini dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Sungai di Dasar Laut
Seorang ilmuwan asal Perancis saat meneliti air di bawah laut Cenota Angelita di Mexico, ia menemukan adanya air tawar di dasar laut. Ketika ia menyelam lebih dalam lagi, ia juga menemukan fenomena sungai di dasar laut. Pada sungai itu pun juga ditemukan pepohonan dan daun-daun. Para ilmuwan menyimpulkan fenomena ini sebagai lapisan hidrogen sulfida.
Fenomena alam ini telah disebutkan dalam Al-Qur'an pada surat Al-Furqan ayat 53,
"Dan, Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan segar, dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tak tembus." (QS. Surah Al-Furqan: 63)
Api di Dasar Laut
Ada api di dasar laut? Hah, kok bisa? Nah, seorang ahli geologi asal Rusia yang bernama Anatol Sbagovig dan Yuri Bagdanov, seorang ilmuwan asal Amerika Serikat menemukan fenomena adanya api di dasar laut. Penemuan ini mereka temukan saat mereka meneliti kerak bumi dan patahannya di dasar laut lepas pantai di Miami. Mereka menemukan adanya lava cair yang mengalir yang disertai abu vulkanik yang suhunya mencapai 231° Celcius.
Dan lagi, fenomena alam yang langka ini telah disebutkan dalam Al-Qur'an pada surat At-Tur ayat 6,
"Dan, demi laut yang di dalam tanahnya ada api." (QS. At-Tur: 6)
Dua Lautan yang Tidak Pernah Menyatu
Fenomena ini terjadi di Selat Gibraltar. Adanya perbedaan suhu, kadar garam dan kerapatan antara Samudera Atlantik dan Laut Mediterania ini yang menyebabkan dua lautan ini tidak menyatu.
Dalam Al-Qur'an surat Ar-Rahman ayat 19-20 telah dijelaskan tentang adanya dua lautan yang tidak pernah menyatu ini.
"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tak dilampui masing-masing." (QS. Ar-Rahman: 19-20)
Ledakan Raksasa (Big Bang)
Sebuah teori yang menjelaskan tentang terciptanya alam semesta ini menjelaskan bahwa alam semesta tercipta karena adanya suatu ledakan besar pada materi yang sangat padat dan panas. Kemudian sisa-sisa hasil ledakan itu membentuk sistem tata surya seperti sampai saat ini.
Teori ledakan raksasa atau Big Bang ini sudah dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Anbiya ayat 30,
"Dan, apakah orang-orang kafir tak mengetahui langit dan Bumi itu dulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dan, dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tak juga beriman?" (Qur'an Surah Al-Anbiya: 30)
Garis Edar Tata Surya
Seperti yang telah kita pelajari waktu duduk di bangku sekolah dulu, bahwa sistem tata surya ini memiliki garis edar pada masing-masing objek yang ada di dalamnya. Seperti bulan, bintang, satelit dan planet-planet lainnya.
Jauh sebelum tekhnologi yang mempelajari tentang sistem tata surya ditemukan, Islam telah menjelaskannya melalui Al-Qur'an pada surat Al-Anbiya ayat 33,
"Dan, Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS. Al-Anbiya: 33)
Terjadinya Hujan Es
Pernahkah Sobat Tafansa menemui fenomena ini? Menurut pandangan ilmu sains, hujan es terbentuk dari sekumpulan awan columonimbus yang telah mencapai pada titik jenuhnya. Awan columonimbus merupakan jenis awan vertikal menjulang tinggi ke atas seperti dinding yang gelap, besar dan padat. Awan ini terbentuk karena ketidakstabilan atmosfer. Awan ini juga dikenal sebagai awan petir yang dapat menimbulkan adanya petir, badai, hujan es dan kilat.
Salah satu kebesaran Allah ini juga telah dijelaskan dalam Al-Qur'an pada surat An-Nur ayat 43,
“Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, dan Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpulan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran es) itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” (QS. An-Nur: 43)
Itulah tujuh fenomena alam yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an. Penulis berharap semoga tulisan ini bisa menambah wawasan dan keimanan khususnya umat Islam.